Sunday, May 25, 2014

Si Bisu

Sebuah cerita lain dari peristiwa meninggalnya nenekku beberapa minggu kemarin.

Aku bertemu orang ini pertama kali saat hendak men-sholatkan jenazah nenekku. Orang ini terlihat sedang berusaha mengobrol dengan beberapa orang dengan cara yang unik. Aku langsung tahu bahwa dia bisu.

Saat sholat jenazah akan dimulai, ternyata dia berdiri disebelahku. Aku cuek. Lalu tiba-tiba saja dia mengulurkan tangan kearahku. Kutengok wajahnya. Dia tersenyum hangat. Dengan lambat kusambut tangannya untuk bersalaman.

Di pemakaman, kulihat lagi orang ini. Dia jelas bukan anggota keluargaku tapi dia bersedia ikut sampai ke pemakaman. Ingin sebenernya kusapa dia, tapi saat itu aku harus membantu pemakaman nenekku.Kulihat dia ikut khusyuk mendoakan nenekku yang baru saja dikebumikan.

Saat aku dan ibuku ingin pulang sebentar untuk mengganti baju, tetiba dia naik motor dari arah yang berlawanan.

"HAAAAAA......" dia berteriak kencang.

Berteriak kencang sambil tersenyum untuk menyapaku. Menyulitkan dirinya yang bisu untuk bersuara hanya untuk menyapa orang yang baru dikenalnya. Bahkan ibuku mengira bahwa dia adalah temanku. Bukan, aku bahkan tidak mengetahui namanya.

Tapi kehadirannya, menjadi sedikit penghiburan bagi diriku di moment saat itu.

Aku jadi berpikir, dizaman modern seperti ini, dimana orang-orang bersikap individualistis dan apatis, masih ada orang sepertimu. Orang yang mau meluangkan waktunya untuk orang lain. Orang yang mau berusaha sekuat tenaga hanya untuk menyapa orang lain.

Aku jadi malu. Selama ini aku terlalu acuh terhadap sekitarku. Aku ingin sepertimu. Ingin punya senyum hangat dan sapaan yang mampu melapangkan hati orang lain.

Sahabat, dimanapun kau berada sekarang. Semoga Allah SWT selalu menjaga dan memberkahimu.

No comments:

Post a Comment