Sunday, May 25, 2014

Sayonara Grandma

Kamis, 1 Mei 2014.

Saat saya sekeluarga sedang bersantai karena hari itu adalah hari buruh dan tanggal merah, tiba-tiba saja ada sms mengejutkan yang dikirimkan oleh tante saya. Kondisi nenek saya memburuk. Kami harus segera kesana. Akhirnya ayah dan ibuku yang berangkat duluan kesana. Memang sudah sejak 8 tahun ini, nenek saya menderita pengapuran tulang sehingga beliau tidak bisa bangun dari tempat tidur. Anggota badannya jadi sulit digerakkan.

Saya yang memang malamnya bergadang, berpikir bahwa mungkin hanya sakit biasa, tidak terjadi apa-apa sehingga saya memutuskun untuk tidur. Tapi beberapa menit kemudian, ada telpon dari Ibu saya yang mengabarkan bahwa nenek saya sudah meninggal.

Saya pun bergegas kesana. Ya.. Nenek sudah meninggal. Para sanak saudara dan tetangga berdatangan mengucapkan belasungkawa. Entah, saya jadi seperti orang ling-lung. Tidak tau harus bagaimana dan berbuat apa. Akhirnya saya hanya meembantu sesuai dengan yang orang-orang suruh.

Yang saya sesali adalah... Hubungan saya dengan nenek selama ini memang tidak dekat. Semenjak saya SMP, saya tidak lagi sering bermain kesana. Bahkan sejak nenek sakit, saya jarang sekali menengoknya.
Rasanya hampa... Ada rasa kehilangan.. Tetapi sedikit saja...

Memang benar, besarnya rasa kehilangan kita terhadap seseorang itu bergantung dengan seberapa kita dekat dengan mereka disaat mereka masih ada.

Lalu kenapa didiri saya rasa itu hanya samar-samar terasa?

Saya memang tipe orang yang jauh dari sanak saudara. Tapi saya tidak ingin hal ini terjadi lagi... Saya ingin menghabiskan moment hidup saya sebanyak mungkin dengan mereka.

Semoga Nenek saya diberi tempat yang terbaik dan pengampunan disisi-Nya.
Amien.


No comments:

Post a Comment