Monday, October 31, 2022

Perjalanan menyembuhkan diri: Off Sosmed

Healing... Sepertinya hal ini sedang menjadi trend dikalangan kaum pekerja milenial. Tak terkecuali saya.

Saat ini jadwal pekerjaan sedang begitu padat sehingga tidak memungkinkan saya untuk mengambil cuti panjang untuk berjalan-jalan.  Akhirnya saya memilih untuk  melakukan sedikit hal kecil yang diluar kebiasaan saya tiap harinya. Sekedar melewati rute yang berbeda saat commuting kerja atau mencoba makanan di tempat baru. 

Sayangnya cara tersebut sepertinya tidak begitu membantu. Lalu saya melihat sebuah postingan di Instagram yang bertuliskan 

"Kalo kamu ngerasa lagi down, lagi cape sama permasalahan hidupmu, coba deh sesekali kamu off sosmed. self talk, me time, jalan², cari hobby yg baru, pokoknya harus sibukin diri di real life sampe kamu lupa sama sosmed, seriusan deh itu adalah salah satu self healing paling ampuh."

Well, sepertinya sudah lama saya tidak off sosmed. Dulu pernah saya begitu addict sekali dengan Facebook & Twitter hingga saya memutuskan untuk stop membukanya selama 1 bulan dan setelah itu saya bisa lepas dari ketergantungan pada media tersebut. 

Saya sadari banyak waktu yang saya habiskan dengan membuka Instagram. Melihat story orang lain atau sekedar scorolling reels. Saat bosan atau iddle, saya pasti membuka Instagram. Mungkin tanpa disadari hal ini berpengaruh terhadap kondisi saya. 

Saya akan coba untuk off dari sosial media yang saya miliki dengan target awal dua minggu. Semoga hal ini bisa memberikan efek positif terhadap penyembuhan diri saya.


 


Wednesday, August 3, 2022

Keputusan

Hari itu saya mengantuk sekali saat perjalanan ke kantor. Saya sampai salah naik jurusan bus Transjakarta & tertidur didalamnya. Saat bangun, sudah jauh dari tujuan saya. Biasanya saya akan diam dahulu & berpikir akan turun dimana, tapi saat itu saya merasa harus segera mengambil keputusan. Jadi saya langsung turun di halte terdekat lalu berpindah ke bus lain tanpa mengecek detail rutenya. Alhasil, saya kembali salah naik bus. 

Bus tersebut sebenarnya akan melewati satu halte yang berjarak 15 menit jalan kaki untuk menuju kantor saya. Kali ini saya tidak segera mengambil keputusan dan berpikir kalau nanti akan melewati halte lain yang bisa berpindah ke halte yang lebih dekat. Nyatanya, saya malah memakan waktu 1 jam lebih lama untuk tiba dikantor.

Jadi mana yang lebih tepat? Segera bertindak atau berpikir tenang terlebih dahulu. Sepertinya cukup sulit untuk mencari titik tengahnya. Kita bisa saja bertindak cepat untuk sesuatu asalkan sudah jelas ilmu & pengetahuan disana. Boleh juga berpikir terlebih dahulu, tapi juga harus disertai untuk keberanian mengambil resiko.

Tentang Resign

Hari ini dalam perjalanan ke kantor, saya marah dengan diri saya sendiri. "Pokoknya saya ingin resign! Persetan nanti mau bagaimana!" batin saya.

Lalu pandangan saya tanpa sengaja tertuju pada seorang driver ojek online yang sedang berhenti dipinggir jalan. Rambut & alis sudah putih. Dari kerut wajahnya, mungkin umurnya sudah diatas 60 tahun. 

"Hebat sekali kakek ini, sudah tua tapi masih berpanas-panasan bekerja. Apa yang dia cari?
Apa tidak ada keluarganya? Diumur segini seharusnya dia dirumah saja menikmati hidupnya. 
Apa dia bahagia?"

Saya jadi merasa malu pada diri sendiri yang sudah merasa muak untuk bekerja.

Thursday, June 23, 2022

Berapa banyak orang yang saya ajak bicara dalam hari?

Manusia memang mengagumkan...

Saya teringat sebuah film Jepang yang menceritakan pasangan berusia lanjut yang menginap di sebuah hotel sekaligus Toko roti. Si nenek yang sepanjang hidupnya tidak pernah menyukai roti, secara tidak terduga mau mencoba roti di toko tersebut & menyukainya. Bisa jadi kita baru mengetahui sesuatu tentang diri kita di usia yang sudah lanjut.

Dan saya akhir-akhir ini juga baru mengetahui beberapa hal tentang diri saya. Saat SMP, saya sudah menyadari diri saya seorang Introvert. Lalu saat memasuki dunia kerja, saya mengetahui bahwa saya mengalami social anxiety (kecemasan sosial). Dan baru-baru ini saya baru menyadari bahwa ada beberapa gejala didalam diri saya yang menunjukan bahwa saya mengalami Avoidant personality disorder (Gangguan kepribadian menghindar). Saya merasa bahwa eksplorasi tentang diri kita sendiri sepertinya tidak akan ada akhirnya.

Karena hal itu, saya mencoba iseng-iseng untuk menghitung berapa orang sih yang saya ajak bicara dalam satu hari kemudian menjadikan datanya dalam bentuk grafik dibawah;



Jika dilihat, saat hari kerja rata-rata saya berkomunikasi dengan ± 30 orang. Dan terlihat hari Rabu menunjukan penuruan yang significant. Saya tafsirkan hari Rabu menjadi hari yang paling sibuk sehingga saya menjadi lebih sedikit berkomunikasi.

Grafik kuning menunjukan hari libur/cuti. Jelas saya jadi lebih sedikit karena biasanya hanya dirumah atau hanya jalan-jalan bersama istri. 

Well, dibanding orang normal, rasanya memang angka tiap harinya lebih sedikit. Ingin rasanya bisa tembus sampai minimal 50 orang tiap harinya.








Sunday, March 13, 2022

Chuunibyou & masa kecilku

Berawal dari ngobrol dengan istri, saya menceritakan bahwa sedari kecil saya seringkali berkhayal dalam kepala saya bahwa saya adalah tokoh utama dalam cerita yang saya tonton sebelumnya. Misalnya saya adalah seorang anggota Power ranger, atau seorang Kamen Rider, atau Ninja yang sedang menjalankan sebuah misi rahasia. Kebiasaan ini sudah saya lakukan sejak kecil hingga saat ini. Kebanyakan cerita yang saya khayalkan berasal dari cerita superhero Jepang.

Setelah saya ingat, mungkin saya melakukannya karena saat keci saya tidak banyak punya teman dan lebih sering menonton televisi. Mungkin saya melakukan ini sebagai bentuk pelarian dari rasa kesepian yang saya alami. Saya pun memasukan teman saya di dunia nyata untuk menjadi tokoh pendukung dalam cerita khayalan tersebut. Saya bahkan pernah berpikir bahwa saat besar nanti saya ingin menjadi sutradara karena rasanya cerita yang saya khayalkan sangat menarik.

Beberapa kali saya pernah bercerita tentang kebiasaan ini ke orang-orang terdekat tapi rasanya tidak ada yang mengerti. Hingga akhirnya istri saya yang bilang bahwa saya ini Chuunibyou.

Setelah saya cari, arti dari Chuunibyou adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang pada usia kurang lebih 14 tahun yang bersikap sok tahu, dan berpikir seolah-olah mereka memiliki kekuatan khusus. Bahkan ada anime yang berjudul Chuunibyou Demo Koi Ga Shitai yang menjelaskan kondisi tersebut dengan cara yang menyenangkan.

Saya sangat relate dengan anime tersebut, walaupun tidak sampai ke tahapan se-ekstim tokoh disana. 

Apakah kondisi ini mengganggu? Sejauh ini sih rasanya tidak. Saat ini saya hanya melakukan saat benar-benar bengong, atau menjelang tidur. Terakhir Chuunibyou yang saya buat adalah saya & seorang teman saya adalah assasin terlatih yang bertugas untuk melawan mafia & melakukan pertarungan jarak dekat di dalam sebuah gerbong kereta.

Menarik juga ya mengetahui kondisi diri kita saat umur dewasa begini. πŸ˜…





Friday, February 18, 2022

Hobi: Kehilangan E-money

Karena saya pengguna aktif dari angkutan umum, E-money jadi barang yang wajib dibawa. Enak kan tinggal tap saja. Tapi sepertinya saya harus lebih hati-hati nih, karena sudah seringkali E-money saya hilang. Untungnya dalam kondisi dimana saya masih ada backup e-moneynya.

1. E-money Jatuh di Grab Car
Ini terjadi saat perjalanan ke rumah Mertua. Saya yakin sekali sih jatuh di mobil itu, tapi setelah saya tanya supirnya, dia bilang tidak menemukannya. Ya sudah deh, percaya saja

2. E-money ketinggalan di Mesin ATM setelah Top up
E-money baru banget di beli. Dan saya langsung topup Rp 200.000 di mesin ATM, eh malah ketinggalan gak diambil lagi. Rugi bandar nih!

3. E-money jatuh di jalan
Ini sepertinya hatuh di perjalanan pulang kantor. Eh lucunya setelah hampir sebulan, ada nomor yang menghubungi saya dan bilang dia menemukan kartu E-money tersebut di Mall PGC. Memang saya menempelkan nama * nomor telpon di kartu tersebut. Waduh sepertinya ada yang menemukan, eh dia jatuhin juga. Karena malas ambil dan saldonya juga gak tahu sisa berapa, ya sudah deh buat mbaknya saja.

4. E-money hilang barengan Hape
Paling parah! Hp saya kecopten di Halte Busway, dan karena E-money saya diselipkan di case belakang HP, jadi ikutan hilang deh. Semoga yang nyopet dapat hidayah untuk mengembalikan sekalian Hp-nya ya.

5. E-money jatuh di jalan (lagi)
Yang paling anyar, E-money saya sepertinya jatuh lagi di area stasiun KRL Tanjung Priuk saat menuju ke tempat customer. Udah ditempelin nomor hape juga sih, tapi ya yang menemukan kan gak tahu juga ya orang seperti apa.

Semoga gak kejadian lagi deh. Karena sering begitu, saya jadi isi sedikit2 saja saldonya via NFC di HP.

Work From Home

Setelah WFH pada gelombang covid19 yang pertama dan kedua, di gelombang ketiga ini saya akhirnya WFH lagi. Sebenarnya kantor tidak memberlakukan WFH, tapi karena sebelumnya saya mengambil cuti lalu saya terkena covid19 dan harus isoman selama 10 hari, akhirnya saya sudah tidak ke kantor mulai tanggal 20 Januari hingga hari ini (18 Februari 2022). Hampir sebulan.

Hmm menurut saya sih, WFH jauh lebih efektif dibandikan harus commute tiap hari ke kantor. Bagi saya yang Introvert banget, WFH setidaknya menghilangkan distraksi-distraksi yang tidak perlu. Saya pun bisa menyesuaikan load kerja dan menambahkan jam kerja jika perlu. Hal yang akan sulit dilakukan jika harus bekerja di kantor.

Jadi kepikiran sepertinya remote working ini memang lebih cocok untuk saya. Tapi kantor saat ini sepertinya ingin cepat-cepat segera WFO. Jadi bagaimana ya?

My timeline


Sebuah kutipan dari Buku "Hidup minimalis ala orang Jepang" yang terasa membunyikan lonceng dengan keras di hati saya. Ini hal yang sekarang saya rasakan. Mengapa hidup kami bisa menjadi begitu berbeda?

Adakah "shortcut" untuk mengejar ketertinggalan tersebut?


Friday, February 4, 2022

Inovasi

Hati saya tersentak saat tidak sengaja mendengar sebuah podcast

"Sudah berapa banyak inovasi yang dikeluarkan dalam 22-23 bulan terakhir ini?"

Ya kurang lebih sudah selama itu kita hidup dalam masa pandemi ini.

Saya dulu sempat seperti mahasiswa fresh graduate pada umumnya. Terinpirasi dengan kisah-kisah Elon Musk, Steve Jobs, Zuckerberk, dll. Ingin banget kerja di startup keren yang punya misi mengubah dunia. Bahkan saya sempat membuat mockup kartu nama perusahaan sendiri yang bernama "Next Innovation" 
(Nama itu terinspirasi dari serial drama Jepang Rich Man Poor Woman)


Sampai saat ini, dengan sebegitu banyak waktu luang yang ada, rasanya belum ada satu hal pun yang saya pantas sebut sebagai sebuah inovasi.




Wednesday, February 2, 2022

Pengalaman Positif covid-19

Disaat gelombang ketiga Covid-19 mulai melanda Indonesia dengan varian Omricon-nya, saya & istri ikut rombongan keluarga ke Jawa Timur untuk menghadiri pernikahan sepupu saya.

Sepulang dari sana, saya dan istri mengalami demam dan batuk kering. 

Untuk demam, gejala yang saya alami lebih parah dimana badan-badan saya sakita semua sampai tidak kuat untuk sekedar duduk didepan laptop.

Awalnya saya pikir ini hanya sakit biasa karena kelelahan. Tapi setelah mengecek gejalanya yang sangat mirip dengan orang yang terjangkit varian omricon akhirnya saya swab antigen dan hasilnya positif.
Dan 2 hari kemudian untuk meyakinkan diri, saya & istri kembali PCR dan hasil saya tetap positif. Hamdalah hasil istri negatif.



Berkat informasi dari HRD kantor, akhirnya saya menelpon KlikDokter untuk mendapatkan layanan telemedisin dan akhirnya mendapatkan obat dari pemerintah.



Tidak menyangka sih kalau saya akan terkena covid-19 ini, karena pada gelombang 1 & 2 sebelumnya saya baik-baik saja. Untung gejala yang saya alami tergolong ringan. Alhasil beberapa hari ini saya melakukan isolasi mandiri dan WFH di rumah. Blessing in disguise? 

Sunday, January 9, 2022

Wisata Cimory Riverside, Cimory Diary Land, Cimory Mountain View. Mana yang paling baik?

Jadi minggu kemarin, saya ambil cuti 3 hari untuk liburan ke puncak bersama istri. Salah satu agenda utama kali ini adalah mengunjungi semua Wisata Cimory yang ada di kawasan puncak, terutama istri yang ingin belanja susu khas Cimory.

1. Cimory Riverside
Diantara ketiganya, ini paling recommended bagi saya. Kamu bisa menikmati makan di resto-nya sambil menikmati suasana dipinggiran sungai. Oya, menurut saya semua menu makanan berat disini biasa saja rasanya dan harganya overpriced, jadi mendingan kamu nyemil-nyemil aja atau makan desser disini.

\


Poin plus disini adanya Cimory Forest Walk jadi kita bisa jalan-jalan santai sambil menikmati udara yang sejuk & suara gemericik air sungai

2.  Cimory Diary Land
Ini Cimory paling baru. Sebenernya saya disini tidak sampai masuk ke wahana utamanya karena sudah lelah & niatan memang cuma mampir untuk membeli oleh-oleh dijalan pulang, jadinya kami hanya belanja & jajan gelatto saja (*yang harganya mahal)

Untuk wahananya sendiri, dari yang saya lihat di web sih sepertinya cocoj buat keluarga yang punya anak kecil. Apalagi tempat ini masih baru, jadi masih bagus & terawat fasilitasnya




3. Cimory Mountain View
Kami datang kesini malam hari, jadi tempatnya sudah lumayan sepi. Disini kami memilih untuk makan dessert saja karena menunya sama persis dengan Cimory Riverside. Kami memilih duduk dibangku bagian pinggir agar bisa sekalian menikmati pemandangan. Tapi yang keliatan hanya gelap saja, hehehe. Kayaknya kalau mau kesini mending sore-sore saja jadi masih bisa dapat view-nya.



Jadi kesimpulannya sih kayaknya saya gak akan balik lagi ke Cimory ini. Harga makanannya overpriced & produk Cimorynya pun sudah bisa kita temui di supermarket. Nah terus ke puncak mau kemana lagi ya jadinya?