Sunday, December 14, 2014

Real Densha Otoko, How are you? Where are you?

Densha Otoko,
Sosok fenomenal dari Jepang yang terkenal berkat kisahnya yang awalnya tersebar lewat forum online Jepang dan kemudia diangkat menjadi film dan serial TV disana. Berceritakan tentang kisah seorang Otaku yang berjuang untuk berubah dan mendapatkan cinta yang selama ini hanya bisa dibayangkannya saja.

Kisah yang sangat menarik, mungkin bagi beberapa orang kisah ini akan terasa klise dan membosankan, tapi tidak bagi saya, atau bahkan kami yang mungkin berada diposisi yang sama dan senasib dengan si densha saat itu.  Bahkan ini menjadi salah satu film favorite saya. Saya sendiri menonton filmnya, versi drama TV dan 2 versi komiknya.

Kisah yang sangat hangat, lucu dan menghibur. Sangat direkomendasikan untuk ditonton (terutama buat yang merasa  dirinya sudah hopeless dalam urusan cinta, hehehe)


Kisah ini selalu digambarkan memiliki akhir yang "happy ending". Padahal di forum tempat si densha bercerita ini sendiri kisahnya belum jelas karena si densha tiba-tiba menghilang setelah banyak spammer dan haters yang mem-bash dirinya di forum itu.

Saya sebenarnya sangat penasaran dengan sosok densha otoko yang sebenarnya. Bagaimanakah wujud asli dari pria otaku yang berhasil memperjuangkan cintanya tersebut? Bagaimanakah nasibnya sekarang? Apakah dia masih bersama dengan sang Hermes, pujaan hatinya atau ternyata kisah yang sangat saya idolakan ini berakhir dengan buruk? 
Ya, di dunia nyata ini memang tidak semua dapat berjalan sesuai harapan kita kan?

Hebatnya si densha ini tidak pernah mempublish siapa dirinya sebenarnya. Padahal, saya ingin sekali bisa bercakapa atau setidaknya berkirim email dengan dirinya. Karena mungkin, sekarang ini fase hidup saya sama dengan si densha saat itu. Sedang berada di fase mid-20s, bekerja yang erat kaitanya dengan komputer, introvert, agak sosial phobia dan sedikit agak desperate untuk urusan asmara, gyahahaha XD

Densha, langit disana juga cerah kan? :)

Saturday, December 13, 2014

Japanese fashion style. Trend fashion berpakaian ala orang Jepang for Japanese wanna-be, Gaijin, Weaboo (For Men)

Tidak ada habis-habisnya membahas tentang kultur dan sub-kultur dari negara ini. Termasuk dari sisi fashion. Kali ini saya mau membahas bagaimana penampilan cowok jepang disana dan bagaimana caranya untuk mengaplikasin hal tersebut biar kita bisa kelihatan tampil dengan gaya yang Japanese. Oke, cek this out!

Untuk cowok:

- Strap /  Keychain / Gantungan Kunci yang unik.
Biasa untuk digantungin di HP atau di tas. Pilih bentuk yang menarik, kalau perlu disertai dengan lonceng kecil biar bisa ada bunyinya. Kalau mau lebih simple pakai saja gantungan kunci bentuk karakter-karakter anime dari negeri Jepang sana.



- Kemeja kotak-kotak dengan warna cerah
Disini disebutnya kemeja flanel kali ya. Kemeja kotak-kotak emang kayaknya udah wajib banget buat anak muda disana. Semakin cerah dan nge-jreng warnanya semakin bagus tapi hati-hati jangan sampai keliatan alay, hehehe.



- Baju berlayer / dengan beberapa lapis
Baju yang desainnya berlapis-lapis. Ini keliatan cool banget kalau coco sama yang pakai. Tapi kalau di Indonesia sini kayaknya susah dipakainya. Panas cuuy, hehehe.



- Celana 3/4 a.k.a Celana cungkring (cropped pants)
Meki awalnya celana kayak begini dipakai sama cewek, cowok juga oke kok kalau pakai ini. Untuk sekedar jalan-jalan yang santai. Bisa dipakai barengan dengan boat shoes atau slip-on. Kalau dipakai di Indonesia lumayan juga kalau banjir gak usah gulung-gulung celana lagi, hehehe.



- Kaus kaki yang nge-jreng
Setelah tadi pakai celana yang ngatung, sekarang saatnya menarik perhatian dengan kaus kaki dengan warna dan motif yang ngejegrak. Pakai bareng dengan baju yang unik, dan voila, kamu bakal kelihatan hipster banget. Kalau mau pakai yang begini harus pandai pandai ya, kalau gak cocok bakal keliatan alay banget, hahaha




- Tas jinjing cowok (Mans Tote bag)
Cowok di jepang sana kebanyakan lebih memilih untuk memakai tas jinjing, bahkan pilihannya sangat modis dan terkadang malah jadi terlihat feminim. Sekarang sih udah banyak juga ya cowok-cowok dandy di Indonesia yang pakai tas kayak begini, yah meski kadang terlihat jadi agak kemayu, hehehe



- Celana Bagie
Celana yang lebar dari paha ke bawah ini emang nyaman banget buat dipakai jalan-jalan. Padukan dengan beberapa pilihan style sebelumnya biar kelihatan lebih japanese.




- Rambut mengembang dan nge-jegrag
Dan gak ada yang bisa ngalahin cowok-cowok jepang kalau masalah gaya rambut. Dari mulai warnanya yang ngejreng-ngejreng sampai modelnya yang berdiri kesana kemari dan lancip-lancip kayak jarum. Hmmm,, pasti btuh banyak banget wax/hair spray plus butuh waktu lama ya buat bikin rambut begini. :p


Yap, sekian paduna fashion buat cowok yang mau terlihat tampil dengan Japanese style. Next post untuk para ceweknya. Ja mata ne! (^o^)/

Review Cathy Doll Sweet Indonesia

Berawal dari keinginan untuk sedikit mengembalikan Brigthness kulit saya yang kayaknya makin hilang saja gara-gara main panas-panasan (kerja. red) di Dumai. Akhirnya iseng beli lotion pemutih di situs Q100


Yang bikin produk ini menarik perhatian saya adalah kemampuannya untuk langsung memutihkan kulit hanya dalam satu kali pemakaian. Instan white! Begitulah janjinya. 
Lalu saya coba ke tangan dulu, takut takut kalau bikin iritasi. Isi lotion ini encer banget dan kayak air kalau kita usapkan ke kulit. Dan voila! Beneran langsung jadi putih!! 
Ya setidaknya lebih putih sedikit dari sebelumnya. Hanya saja putihnya kayak putih agak pucat. 

Setelah saya tanyakan ke adik saya yang lebih ngerti produk beginian, dia menyarankan jangan dipakai karena kalau yang instan-instan gitu biasanya mengandung bahan yang berbahaya. Dan gak tau sih beneran atau cuma efek sugesti, setelah pakai krim ini, meski awalnya jadi kelihatan putih, setelahnya saya merasa kulit saya jadi sedikit lebih gelap dari sebelumnya. Sayang gak sempet foto before-after-nya

Ya mungkin namanya produk perawatan kulit gini cocok-cocokan kali ya.
Buy or not? You decide. :)

Mereka yang memilih untuk tidak menikah

Perhatian saya akhir-akhir ini sering tersita ketika bertemu dengan seseorang yang sudah berumur matang tetapi (memilih) belum atau tidak menikah. Terkadang miris rasanya, membayangkan semua hal yang harus orang itu alami karena keputusannya tersebut.

"Bagaimana ya nanti kalau dia sakit, siapa yang ngurusin? 
Pasti disindir mulu deh masalah gak nikah-nikah. 
Kalau pergi kondangan, dia pergi sendirian gitu?
Abis pulang kerja, dia ngapain ya? Apa gak kesepian?
Pasti sering disangkain gak normal deh.
Kenapa ya mereka bisa gak nikah begitu? Apa ada trauma?
Enggg... Amit-amit deh jangan sampai gue kayak gitu."

Ya begitulah kira-kira sekelumit isi pikiran saya. Saya yakin, keputusan seseorang untuk tidak menikah pasti didasari dengan sesuatu yang sangat kompleks. "Melawan" norma adat dan budaya untuk tidak menikah pasti bukan keputusan yang mudah.



Saya yakin, dibalik senyum yang mereka tampilkan tiap hari, dibalik semua alasan yang mereka utarakan untuk tidak menikah, pasti tersimpan sedikit rasa sakit. Siapa manusia yang ingin sendiri? Hanya saja, sepertinya semakin mereka menua, semakin mereka menutup diri. Saya bisa mengerti perasaan "tertinggal" yang mungkin mereka rasakan. Ditinggal teman-teman sebaya yang sudah menikah, sindiran-sindirian bujang lapuk/perawan tua mungkin sudah tidak asing (meski masih sakit) bagi mereka. Dan untuk mengatasi semua itu, mereka harus memperkeras dinding luar hati mereka sekuat mungkin agar terlalu sakit. Dinding yang dari waktu ke waktu semakin menjadi kuat untuk menangani rasa sakit, rasa sepi atau sekedar iri.

Dan dinding hati itu menjadi terlalu kuat untuk ditembus ketika ada seseorang yang mungkin ingin masuk kedalamnya. Terlalu kuat, bahkan si empunya hati tidak mampu lagi membukanya untuk siapapun. Ironis.

Saya yakin, setiap orang mempunyai jodohnya masing-masing. Lalu, jika ada seseorang yang memilih tidak menikah, bagaimanakah dengan nasib jodohnya ya?