Monday, March 30, 2020

Isolation

Jakarta, 31 Maret 2020

Bagi saya ini hari ke-14 harus mengisolasi diri dari dunia luar. Saya jadi lumayan mengerti perasaan para extreovert yang sudah mengeluh penat beberapa hari kebelakang, karena dikondisi seperti ini, introvert seperti saya pun sudah mulai uring-uringan.

Covid-19. Indonesia. 1414 Positif Corona, 75 Sembuh, 122 Meninggal

Beberapa hari yang lalu adik dari teman saya meninggal dunia, bukan karena corona. Mereka hanya 2dua bersaudara. Tidak terbayang betapa beratnya kehilangan yang teman saya rasakan. Terlebih dalam kondisi seperti ini, tidak banyak saudara atau teman yang bisa datang memberi penghiburan.

Sehari setelahnya, anak pertama dari teman saya lahir. Dia begitu bahagia dengan kelahiran putranya tersebut.

Patah. Tumbuh. Hilang. Berganti.

Dan periode WFH (Work From Home) di tempat saya bekerja akhirnya pun diperpanjang hingga 17 April. Ya ada sedikit senang. Tapi lebih banyak kekhawatiran. Kapankah masa sulit ini akan berlalu?




Sunday, March 22, 2020

Post apocalypse

Saya menyukai film-film yang bergenre kehidupan post apocalypse. Entah itu zombie, bencana alam, nuklir, alien, monster atau lainnya. Entah kenapa terlihat keren melihat kehidupan populasi manusia yang harus berjuang disaat kondisi sangat terbatas . Jalan-jalanan menjadi sepi. Gedung-gedung terbengkalai. Kesombongan. Status sosial. Kekayaan. Seolah semua hilang.

Manusia harus bersembunyi. Meringkuk. Diam-diam bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk mempertahankan hidupnya.


Tapi... pada akhirnya saya pun takut. Saat ini Jakarta sedang menyerebak virus Covid-19. Kantor-kantor diliburkan. Social distancing dianjurkan. Banyak orang mengisolasi dirinya di kediaman masing-masing, termasuk saya.

Saya tipikal orang yang memang betah berlama-lama di rumah, tapi kondisi ini cukup memusingkan. Akses transportasi jadi terbatas. Public place-pun banyak yang ditutup. harga beberapa barang seperti masker, vitamin, sanitizer menjadi naik gila-gilaan. Belum lagi ancaman adanya kelangkaan barang-barang pokok

Terlebih, saat ini saya sudah tidak sendiri. Ada seseorang yang saya khawatirkan dan  saya jaga melebihi diri saya sendiri.

Sepertinya post apocalypse hanya akan terasa keren jika itu tidak melanda kita atau orang yang kita sayang.

Extended Honeymoon

Lama tidak menulis di blog, dan saat ini saya sudah berubah status. I'm married man now.

02/02/2020 menjadi tanggal yang sangat istimewa bagi saya bisa menggenap dengan perempuan yang terkasih. Detailnya mungkin akan menyusul di postingan blog yang lain.

Kali ini saya mau bersyukur atas masa honeymoon saya yang yang somehow terasa diperpanjang. 

Oke yang ini bukan bagian dari honeymoon, tapi bagian yang juga penting. Setelah LDR dengan dia karena saya harus dinas di sampit, kami selalu bertemu tiap hari berturut-turut hingga 27 hari. Berselang sehari, lalu kami terus bertemu hingga H-2 tanggal pernikahan. Senang sekali rasanya akhirnya rindu sebulan ini bisa tertebus lunas.

Dan setelah menikah, saya langsung mengambil cuti dan tinggal di dekat rumah kemudian pada tanggal 6 Februari kami memutuskan untuk honeymoon. Rencana ke Bali batal karena sedang merebak kasus virus Corona hingga akhirnya pilihan jatuh ke Bandung. Kami menghabiskan waktu disana hingga tanggal 10 Februari menikmati sejuknya kota Bandung dan sempat mampir untuk bertemu adik ipar. 

Beberapa hari di rumah, akhirnya panggilan dinas kembali datang. Alhamdulilah istri bisa ikut menemani perjalanan ke Kota Medan. Akhirnya tanggal 18 Februari kami berangkat ke Medan. Meski ini perjalanan kerja, tapi memang beda rasanya jika ditemani si dia yang tercinta. Tak disangka, rencana kerja yang awalnya hanya seminggu berlanjut hingga sebulan. Setelah puas tinggal di hotel selama sebulan, akhirnya tanggal 17 Maret saya dan istri kembali ke Jakarta.

Ternyata di Jakarta, virus Covid-19 sedang menyerbak dan tempat kerja saya memberi kebijakan untuk bekerja dari rumah. Alhasil semenjak di Jakarta hingga tulisan ini dibuat, saya dan istri bisa menikmati quality time berdua sambil terisolasi di rumah.

Saya sangat bersyukur, meski waktu pacaran kami sangat singkat, tapi kami diberi waktu yang cukup  untuk bisa saling mengenal setelah menikah. Dan lagi ada rencana untuk dinas kembali ke Palembang. Semoga kondisi sudah aman dan istri juga bisa ikut menemani berpetualang.