Sunday, September 30, 2012

Idola

Siapa idola kalian?
Tiba-tiba hal itu jadi polemik di pikiran gw.

Akhir-akhir ini gw sangat mengidolakan (kalo tak mau dibilang tergila-gila) dengan sebuah group idol pertama di Indonesia. Group yang terdiri dari banyak gadis-gadis belia yang sangat cantik dan bertalenta.

Kenapa gw begitu menyukai mereka, awalnya mungkin karena mereka memiliki latar belakang dari negeri sakura, negeri idaman gw. Lalu lagu-lagu dan dance mereka bagus. Hmm.. Gak munafik, mereka cantik.
Tapi lebih dari itu semua, mereka mempunyai prinsip "Tumbuh & berkembang bersama Fans"

Ya, dibanding semua group musik di Negeri ini, menurut gw mereka adalah group yang sangat menghargai fans-fansnya. Mereka selalu membungkukkan badan dan berterima kasih disetiap penampilannya. Bahkan para penonton dapat bersalaman langsung dan mengobrol singkat dengan semua anggotanya. Mereka pun aktif menyapa para penggemarnya lewat jejaring sosial.

Fans-fans mereka pun membalas dengan sangat royal mendukung mereka. Membeli tiket pertunjukan yang mahal. Memberikan kado-kado.Bahkan membeli membeli merchandise idol group tersebut dengan harga yang tidak bisa dibilang murah.

Hingga sampai dimalam itu,
Saat gw dan teman gw menunggu para anggota group tersebut pulang.
Ah sedekat apapun kita, walaupun mereka bilang akan "Tumbuh & berkembang bersama Fans", pasti tetap ada batas yang memisahkan gw dengan mereka. Batas yang kalau dirasa, mungkin sangat tebal dan tinggi.

Lalu pulangnya, ada kejadian yang sedikit menggelitik gw. Entah bagaimana awalnya, saat di jalan pulang, gw dan temen gw terjebak di kemacetan jalan yang sangat panjang.Ternyata di jalan itu sedang diadakan peringatan 1000 hari meninggalnya salah satu tokoh politik dan keagamaan besar di negeri ini. Tokoh yang pernah pula menduduki kursi nomor 1 negeri Indonesia.

Dan apa yang gw lihat? Ribuan jamaah dari seluruh pelosok negeri ini hadir disana. Membuat suasana jalan itu yang biasanya sepi menjadi hingar bingar melebihi pasar.
Apakah ribuan jamaah itu mengidolakan tokoh tersebut?
Entah kenapa, gw ngeri melihatnya. Penghargaan mereka sungguh berlebihan menurutku. Apa mereka juga melakukan hal yang setidaknya sama untuk Nabi-nya?

Ya, Terkadang peng-idola-an bisa berubah seperti semacam pemujaan, atau bahkan penyembahan.

Lalu siapa yang pantas untuk kita idolakan?

Ada teman gw berkata, "Nabi kita dong."
Entah kenapa, sulit untuk meneladani Beliau, andai Beliau masih ada disini, itu pikir gw.
Tapi gw yakin pasti ada jalan untuk meneladaninya, dia Rasullulah. Bukan tanpa alasan Beliau menjadi Nabi akhir zaman

Ada temen juga yang berkata, "Orang tua kita lah."
Mereka melebihi idola untuk gw, orang-orang terpenting bagi hidup gw.
Gw bahkan rela mengorbankan hidup gw demi mereka.

Ya, sepertinya kita sudah sangat lama kehilangan sosok yang bisa diidolakan?
Lalu siapakah idolamu sebeneranya bar?

My life

I don't know but somehow I fell my life getting darker and darker...
Seperti jatuh ke "black hole" yang tak berdasar, semakin dalam dan semakin dalam.
Tak ada jalan untuk naik kembali, semakin dicoba untuk keluar, semakin dalam aku akan terjatuh.

Terkadang pun terlihat secercah cahaya. Cahaya yang memberikan harapan untuk hidup yang lebih baik.
Tapi saat kuhampiri, cahaya itu pun sirna seperti siang yang disapu malam. Aku pun kembali mencari cahaya yang lain. Cahaya yang hanya berpendar sebentar, lalu meredup selamanya.

Aku lelah Tuhan.
Hidupku seperti menunggu, menunggu sesuatu hal hebat yang sepertinya akan terjadi pada diriku. 
Tapi tak kunjung datang juga.
Aku penat. Aku jengah dengan penantian ini.

Ya Latif...
Peluk aku dengan kelembutan-Mu..
Sekalah setiap butir air mataku.
Balutlah setiap lukaku.
Dan ajari aku dengan cara-Mu yang paling lembut.
Amien.

Monday, September 24, 2012

Botak??? Siapa Takut? XD

4 tahun yang lalu, pas mengikuti ospek masuk PNJ dan harus dicukur botak, gw udah bersumpah...
"Gw gak bakal mau potong rambut botak lagi"
Badan gw yang bulet makin keliatan bulet aja gara2 kepala gw cuma dilapisi rambut setebal 1 centimeter.
Sumpah, nggak banget deh dulu liatnya.
Jadi males ngaca. Tiap saat gw selalu ngebasahin kepala dengan harapan rambut gw bakal cepet tumbuh (emang taneman pake disiram) terus kemana-mana selalu pake topi, hihihi. XD

Cuma entah kenapa, beberapa minggu kemarin, tiba-tiba aja gw pengen banget botakin rambut.
Alasannya?? Hmmm... Yang jelas bukan karena gw ketombean yaa, hahaha. :p
Pengen aja gitu tiba-tiba, mungkin terkait sama niat gw untuk memulai misi hidup baru gw, hehehe.

Dan.. Voilaaa.. Tanpa pikir panjang, sabtu pagi gw nyamperin mas-mas langganan gw potong rambut. Dan dengan yakin gw bilang:
"Mas.. Dipotong botak rata gitu ya, cuma jangan yang terlalu tipis."
Dan mas tukang cukur rambut yang biasa udah tau potongan rambut gw pun agak heran sambil nanya:
"Yakin nih bro?"
Gw jawab deh,
"Yakin.. lagi kepengen botak aja ini, hahaha."

Wess... Wess... Wess.. Suara alat cukur terdengar kenceng banget. Agak shock juga sih awalnya liat rambut gw banyak banget yang dipotong. Mau gw cancel, cuma gimana.. Udah setengah kepala botak. Alhasil, gak nyampe 15 Menit. Keluarlah gw dari tempat cukur tersebut dengan kepala yang.... BOTAK.

Rasanya tuh aneh. Kalau ngeliat cermin, agak shock juga liat kepala gw yang ternyata bundar banget. Dan gw juga gak tau deh reaksi orang kantor ngeliat gw di Senin pagi dengan model rambut begini, bisa-bisa dikira stress kali ya gw, hahaha.

Cuma enaknya tuh, semeriwing banget kalo kena angin. Trus gak usah lama-lama keramas lagi deh, soalnya itu shampo gak ada yang bisa nyangkut lagi di rambut gw, hahaha. :p

Okeh, setelah penampilan baru, gak lengkap rasanya tanpa.... Putu-putuuuu... XD



Ya ampuuun... Narsi banget ya gw kayak ababil. 
Inget umur bar.. Inget umur.. 
*Akhir2 ini sering banget dengar kata2 itu, setua itu kah gw, huhuhu. T^T

Friday, September 21, 2012

Somehow...

When I walk alone here, suddenly, somehow I remember that moment,

" There's a lot of people out.
I was incredibly nervous,
my hand are shaking,
just walking beside a you.

When I tried to walk like normal,
I kept leaving you behind.
Trying to match your pace,
I think I was walking all stilted.

And the thing is,
you always looked even cuter time by time we meet.

I thought it would look odd, a guy like me,
and a girl like you being together.
I was so worried.
I thought everyone around us was staring.

There were just so many people,
and my pace was all off.

But, I will always want to walk beside you... "

Ahh... How nostalgic.
How are you? 
Its long time we didn't see even contact each other.


Saturday, September 15, 2012

Lone wolf, sometimes It feel suck

Kalau weekend, gak ada yang ngajak jalan.
Kalau mau jalan, pilihan teman yang diajak terbatas, dan kebanyakan pasti gak bisa karena udah ada acara masing-masing.
Apalagi kalao teman-teman gw itu udah sibuk dengan gandengannya masing-masing,
Maaaaaak.... T^T

Hp sepi banget, gak ada SMS  apalagi yang nelpon.
Sekalinya ada SMS, yang ngirim operator atau SMS "Mamah minta pulsa"
Sekalinya ada telpon, yang nelpon orang kantor masalah kerjaan.

Timeline di FB & Twitter sepinya udah kayak kuburan.
Sekalinya ada notifikasi, cuma notif invitation Game FB.
Atau di-tag foto sama online shop. 

Malem minggu? Mentoknya paling cuma di Teras Rumah.

I'm such boring guy, isnt it?

Baru nyadar temen gw dikit banget.... T^T

Thursday, September 13, 2012

Setiap orang punya rasa

Setiap orang punya rasanya sendiri-sendiri.
Kalau setiap hari kita selalu merasakan es krim vanilla yang manis.
Atau kue tart yang lembut.
Pasti akan bosan juga kan?

Pengen juga kan sekali kali nyobain asem jawa yang bikin mata merem melek.
Cabai rawit yang bikin mata merah.
Atau malah rasa pahitnya kopi hitam yang gak pakai gula.
Yang jelas, semuanya punya rasa masing-masing.

Manis. Asin. Asam. Pahit. Gurih. Tawar. Pedas.
Semuanya akan membuat hidupmu lebih berwarna.
Dan sekarang aku mau mencoba semuanya.



Monday, September 10, 2012

Simple Life

Aku ingin hidup yang sederhana.
Menikmati secangkir teh hangat bersama kawan di Beranda rumah saat larut malam.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Berkeliling Ibu kota dengan Trans Jakarta tanpa arah dan tujuan.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Minum soda sampai hidungku terasa sakit.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Tidur dia atas rumput sambil memandangi bentuk awan.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Menari dibawah derasnya hujan tanpa payung.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Duduk di Jembatan depan rumah sambil melihat kendaraan lalu lalang.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Tidur pagi buta lalu terbangun saat petang.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Menonton dorama sampai larut malam.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Menelpon dirinya hingga berjam-jam.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Mengarungi dunia maya hingga penat.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Berlari di lapangan atletik Ragunan hingga nafas ku sesak.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Menemani ayah jogging ke Setu Babakan.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Menikmati masakan ibu hingga kekenyangan.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Bermain lalu bertengkar dengan adik-adikku.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Bercerita tentang cinta dan kehidupan dengan para sahabatku.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Berbelanja di Minimarket hingga uangku habis.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Menikmati es krim & coklat hingga gigiku sakit.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Minum kopi, atau susu jahe yang sangat panas.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Masakan mie Instan dua bungkus lalu dilahap sendiri.

Aku ingin hidup yang sederhana.
Tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan hari esok.

Aku ingin hidup yang sederhana.

Bolehkah aku punya hidup yang sederhana?
Atau.... Tidak?


Friday, September 7, 2012

Sweeeeeet

Mimpi apa aku semalam?
Bisa bertemu bidadari langit yang bertelanjang kaki.