Wednesday, January 13, 2010

Sebuah cerpen: Kembali ke fitrah (part 1)

Hmmm.... malem ini lagi pengen ngeposting di blog, setelah mikir2 mau posting apa, akhirnya gw keinget klo gw pernah buat sebuah cerpen waktu libur abis UN SMA... Temanya sih standar... CINTA... tapi rada islami gitu deh coz waktu itu gw lagi kepengaruh banget sama Film "Ayat-Ayat Cinta" hahahaha...
Ok deh... di simak aja ya... komennya ditunggu lho...



Kembali ke Fitrah


“ Enggak, Mas gak bisa ninggalin aku gitu aja! “, teriakku pada Mas Ari. Orang-orang di kafe itu langsung menatap tajam pada kami. Mereka memandang kami dengan tatapan heran dan seakan mau menghakimi kami berdua yang telah mengganggu ketenangan sore hari di kafe ini.

“ Sssssstttt…., pelan-pelan dek, enggak enak sama orang lain. “, ucap Mas Ari sambil menempelkan jari telunjuknya di bibirku.

“Tapi kenapa Mas mau meninggalkan aku? “, ucapku dengan nada gusar.

“ Ini sudah takdir kita dek, kita memang gak mungkin bisa bersatu! “

“ Takdir? Ini pasti gara-gara Mas sering bergaul sama anak-anak Rohis di Masjid Kampus! Omongan Mas sekarang ngawur, Mas berubah! “

“ Kita yang ngawur, hubungan kita memang gak mungkin bersatu. “
Aku menangis sejadi-jadinya. Kepalaku tertunduk di meja sambil terisak. Aku sudah tidak perduli lagi dengan orang-orang disekitar yang terus memandangi kami. Yang ku tahu sekarang Mas Ari berubah. Ia sudah tidak menyayangiku lagi.

“ Aku pergi dulu dek, aku harus kembali ke kampus, masih ada mata kuliah, kamu mau ikut?“ , ujar Mas Ari.

“ Tidak usah, pergi saja sana, nanti aku pulang sendiri saja naik Taksi!”, jawabku dengan sedikit membentak.

“Ya sudah, aku pergi dulu ya, kamu nanti hati-hati pulangnya”
Tak kujawab.

Mas Ari lalu pergi meninggalkanku yang masih terlarut dalam isak tangis di kafe ini sendirian.
*********

” Tuuut....Tuuut....Tuuut.... ”

Tep, ku ambil segera ponselku, ternyata ada Sms dari Mas Ari.
"Askum. Maaf y dek soal kjadian di kafe kmrin. Ada hal yg msh hrs Mas bicarakan ke kamu. Mas tunggu besok sore, jm 3 di tmpt bysa. Wass"

Mas Ari memang berubah. Tidak biasanya dia menggunakan salam untuk Smsnya. Mas Ari sekarang menjadi religius. Kupikir ini semua karena sebulan terakhir ini Mas Ari sering pergi ke Masjid kampus dan bergaul dengan orang-orang sok alim disana. Aku tidak tahu kenapa, yang jelas aku tidak suka Mas Ari jadi begini. Tapi apa ya yang ingin dibicarakan Mas Ari, sepertinya penting sekali.

Lalu kubalas Smsnya.
"Y udh, bsk aq usahakan kesana."

Aku jadi teringat tentang hubunganku dengan Mas Ari selama ini... (bersambung)

No comments:

Post a Comment