Jumat malam. Jakarta rasanya semakin macet oleh para para pekerja “eight to five” yang
ingin segera merasakannya weekend mereka. Tak terkecuali aku. Ingin rasanya ku pacu motor ini segera, tak ingin membuat kekasihku menunggu. Sayangnya jalanan di Jakarta rasanya tidak pernah mengenal belas kasih.
***
“Ah sudahlah!” Kubentak dirinya sambil meninggalkan kamar kost itu.
***
Aku mengutuk diriku sendiri malam itu atas nama cinta. Karma.
Mengutuk semua rasa yang salah. Dosa.
Mengutuk waktu dan takdir yang mempertemukanku kembali dengannya.
Mengutuk dia yang memisahkanku dengannya.
****
“Are you serious?”, ejekku padanya.
“It all depends on your answer. Is there second chance for me?”
Dia menatap kearahku sambil menyanggakan pipinya dengan tangan. Lau tersenyum.
Ya Tuhan... Karma apa lagi yang akan Kau berikan?
__________________________________________________________
Karma pasti berlaku. Kata-kata itu acapkali kita dengar. Lalu apakah karma juga ada dalam urusan cinta?
Dalam cerpen saya kali ini menceritakan hal-hal yang mungkin biasa terjadi didalam percintaan manusia muda. Pengkhianatan. Penyesalan. Cinta. Dan tentu saja, Karma.
Yang mau baca cerpen berjudul "Dia Karma", download Disini yaa...
Karma pasti berlaku. Kata-kata itu acapkali kita dengar. Lalu apakah karma juga ada dalam urusan cinta?
Dalam cerpen saya kali ini menceritakan hal-hal yang mungkin biasa terjadi didalam percintaan manusia muda. Pengkhianatan. Penyesalan. Cinta. Dan tentu saja, Karma.
Yang mau baca cerpen berjudul "Dia Karma", download Disini yaa...
No comments:
Post a Comment