Monday, March 5, 2018

Social Circle

Long time ago, saya adalah orang yang akan berinisiatif untuk menghubungi teman-teman saya untuk kongkow-kongkow bareng. Menghubungkan beberapa social circle saya untuk berkumpul bersama adalah ide yang menyenangkan. The man must stick together.

Namun ada hal yang kadang membuat orang yang saya ajak tidak mau datang, selain alasan kesibukan, ada semacam tabir kelas sosial yang membuat seseorang malas untuk datang. Merasa pencapaian orang yang akan ditemui jauh diatas dirinya, menjadi alasan tersendiri untuk menghindari berkumpul. Mungkin pada saat itu saya berada di middle, sehingga tidak terlalu menyadari beratnya hal ini, bahkan menganggap itu adalah hal konyol. "Berteman itu tidak memandang status.", pikir saya waktu itu



Dan ironisnya, now I'm at the bottom class. Saya mulai menghindari acara-acara berkumpul bersama atau sekedar datang ke acara undangan dari teman-teman saya dulu. Melihat teman-temanmu yang dulu tumbuh bersamamu sudah sukses sedangkan dirimu masih belum apa-apa ternyata memang menyakitkan. Bukan dalam artian iri kepada orang tersebut, tapi lebih kepada guilty feeling terhadap diri sendiri sehingga menimbulkan self-hatred. Dan saya memilih untuk menghindarinya. Shame on me!

No comments:

Post a Comment