Tapi sepertinya tidak ada lagi yang tertarik untuk mengetuknya.
Atau sebeneranya kemarin-kemarin ada yang mengetuknya, tapi ketukannya terlalu pelan hingga aku tak mendengar.
Aku memang lebih sering tidur dikamarku yang terletak di belakang.
Kadang juga menonton siaran TV diruang tengah.
Ah lagi pula siapa yang mau mampir ke rumah yang kumuh seperti ini.
Catnya saja sudah mengelupas disana-sini. Perabotan didalamnya serba berantakan.
Apalagi pintunya, sudah begitu tua, usang dan berdebu.
Kadang aku sendiri saja malas menyentuhnya.
Tapi aku janji kok, kalau ada yang mau datang, pasti akan aku bersihkan semuanya.
Akhir-akhir ini aku sering memandang jalan didepan rumah ini dari jendela depan.
Terkadang ada satu dua orang yang lewat.
Aku ingin memanggil mereka, untuk singgah sebentar dirumahku.
Tapi aku terlalu takut.
Takut-takut kalau aku diabaikan atau dianggap gila.
Takut juga kalau ternyata orang yang aku panggil itu adalah penjahat yang akan merampok rumahku.
Mungkin karena rumah ini terlihat begitu angker dan menyeramkan ya?
Kemarin aku sudah sedikit bersih-bersih, sudah tidak terlalu berantakan sekarang.
Aku juga sudah membeli sebuah keset bertuliskan "WELCOME" yang aku letakkan didepan pintu.
Dan nanti aku rencananya mau mengecat kembali pintu ini.
Akan aku cat warna biru muda, pasti bagus.
Sekarang aku suka bersandar dipintu ini.
Berharap-harap cemas, suatu saat nanti, ada yang mengetuknya lalu memanggil namaku.
Harusnya cinta itu sederhana kan?
No comments:
Post a Comment