Menikmati secangkir teh hangat bersama kawan di Beranda rumah saat larut malam.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Berkeliling Ibu kota dengan Trans Jakarta tanpa arah dan tujuan.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Minum soda sampai hidungku terasa sakit.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Tidur dia atas rumput sambil memandangi bentuk awan.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Menari dibawah derasnya hujan tanpa payung.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Duduk di Jembatan depan rumah sambil melihat kendaraan lalu lalang.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Tidur pagi buta lalu terbangun saat petang.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Menonton dorama sampai larut malam.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Menelpon dirinya hingga berjam-jam.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Mengarungi dunia maya hingga penat.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Berlari di lapangan atletik Ragunan hingga nafas ku sesak.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Menemani ayah jogging ke Setu Babakan.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Menikmati masakan ibu hingga kekenyangan.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Bermain lalu bertengkar dengan adik-adikku.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Bercerita tentang cinta dan kehidupan dengan para sahabatku.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Berbelanja di Minimarket hingga uangku habis.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Menikmati es krim & coklat hingga gigiku sakit.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Minum kopi, atau susu jahe yang sangat panas.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Masakan mie Instan dua bungkus lalu dilahap sendiri.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan hari esok.
Aku ingin hidup yang sederhana.
Bolehkah aku punya hidup yang sederhana?
Atau.... Tidak?
No comments:
Post a Comment